Sajak ini dipetik dari satu catatan dalam laman sajak yang saya jumpa sewaktu ronda-ronda dalam cyber ni. Sajak ini adalah hasil nukilan saudara Mohd. Nazif Aiman b. Ismail Nazif. Terimakasihlah buat saudara Mohd. Nazif kerana dengan sajak anda ini anak murid saya dapat hadiah naib johan.
Di sini ingin saya kongsi dengan anda semua bait-baitnya.
Di sini ingin saya kongsi dengan anda semua bait-baitnya.
WIRA KEMERDEKAAN
Selangkah derap ini melangkah
tak bisa undur lagi
kerana darah pekat merah ini
tak bisa mengalir ke arah songsang.
Duhai penjajah durjana
aku tak rela menjadi kuda tunggangan
kami bagai boneka di buaian sendiri......
namun kasih jernih tidak sia-sia...
Langkah perajurit bukan kecil
meskipun sejak berabad-abad
tak bisa ku lupai.....
Bom nuklear, meriam, senjata api...
cuma keris dan tombak inilah
menangkis desingan peluru-peluru
disetiap inci kota dan desa
Tak sama dengan kehebatan bapa-bapa kita
Mat Salleh, Abdul Rahman Limbong,
Mat Kilau , Tok Janggut
bukankah wira tanahair kita?
Kini negaraku tidak bisa dijajah lagi
Panji negara teguh memori lalu
biar mengundang jerih,
agar generasiku...
enggan alpa....atas kalimah..
Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !
Selangkah derap ini melangkah
tak bisa undur lagi
kerana darah pekat merah ini
tak bisa mengalir ke arah songsang.
Duhai penjajah durjana
aku tak rela menjadi kuda tunggangan
kami bagai boneka di buaian sendiri......
namun kasih jernih tidak sia-sia...
Langkah perajurit bukan kecil
meskipun sejak berabad-abad
tak bisa ku lupai.....
Bom nuklear, meriam, senjata api...
cuma keris dan tombak inilah
menangkis desingan peluru-peluru
disetiap inci kota dan desa
Tak sama dengan kehebatan bapa-bapa kita
Mat Salleh, Abdul Rahman Limbong,
Mat Kilau , Tok Janggut
bukankah wira tanahair kita?
Kini negaraku tidak bisa dijajah lagi
Panji negara teguh memori lalu
biar mengundang jerih,
agar generasiku...
enggan alpa....atas kalimah..
Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !
0 ulasan:
Catat Ulasan